Sudah tidak pelik lagi mitos yang beredar di tengah masyarakat Yogyakarta,
bahkan masyarakat Indonesia, tentang misteri Gunung Merapi di Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat Kabupaten Sleman, terutama yang tinggal
di dekat Gunung Merapi, mempercayai tentang adanya tempat-tempat yang sakral
yang dijaga oleh makhluk halus dan mempunyai kekuatan gaib yang harus
dihormati. Menurut mereka, bagian yang paling sakral adalah kawah Gunung Merapi
yang dianggap sebagai istana atau pusat keraton makhluk halus. Kepercayaan yang
semakin menyebar ini menarik ‘mata kamera’ untuk mengabadikan momen-momen dari
Gunung Merapi.
Keramat adalah
salah satu judul film yang mengusung latar lereng Gunung Merapi di dalamnya.
Film ini bercerita tentang kru behind the
scene (BTS) “Menari di Atas Angin” yang meliput pra-shooting film di Yogyakarta.
Singkat cerita, salah satu kru dirasuki oleh roh yang menghuni tempat mereka
menginap. Hal tersebut berakibat rusaknya jadwal latihan untuk shooting. Demi mencari salah satu kru
yang hilang dibawa roh halus (keterangan dari paranormal), mereka harus
bertualang ke berbagai tempat mistis, seperti Pantai Parangtritis, sebuah
candi, dan hutan angker. Di tengah pencarian, kematian telah merenggut nyawa
lima kru yang tidak menaati pantangan. Tersisa tiga kru yang berhasil selamat
dan tanpa disadari berada di lereng Merapi. Dalam film ini, Merapi muncul di
bagian akhir dengan latar suasana yang menegangkan. Merapi seakan menjadi
gerbang penghubung antara dunia gaib dan dunia manusia.
Tidak asing lagi dengan iklan minuman suplemen, dengan tagline “Rosa-rosa!!!”, yang mencoba menarik perhatian konsumen
dengan hadirnya Alm. Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi, sebagai salah
satu ikon dari iklan tersebut. Dalam iklan tersebut, Mbah Maridjan berakting
mengangkat tangan dengan membawa gelas dan mengatakan “rosa-rosa”. Iklan
tersebut ber-setting di lereng Gunung
Merapi. Meskipun lebih banyak menyorot Mbah Maridjan, Gunung Merapi tetap
menjadi objek yang tidak mungkin terlepaskan dari kehadiran Mbah Maridjan
sebagai kuncen-nya. Iklan ini lebih memperlihatkan
keindahan Gunung Merapi sebagai gunung paling berbahaya di Indonesia.
Ada lagi iklan dari minuman suplemen lain yang juga cukup terkenal dengan
gambar “kepalan tangan”. Gunung Merapi menjadi latar belakang dari iklan ini.
Semangat untuk mengasah nyali di gunung paling berbahaya di Indonesia menjadi
tema iklan ini. Merapi muncul di bagian akhir dalam keadaan mengeluarkan wedhus gembel yang seakan menunjukkan
‘keperkasaannya’ dan tidak ada yang bisa melawan. (LP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar