Social Icons

Pages

Senin, 03 September 2012

Klaim Budaya Harus Diuji Akademis


Bincang-bincang madubranta bersama seorang pengamat kebudayaan Indonesia dari Universitas Indonesia
Prapto Yuwono M,Hum
Prapto Yuwono M,Hum, Pengamat Budaya

Madubranta : apa perbedaan sekaten, sedekah laut dan labuhan?
Pak Prapto  :  
Sekaten adalah upacara ritual memperingati lahir nabi Muhammad SAW. Ini merupakan adat Jawa-Islam. Biasanya diperingati oleh kraton Solo dan Jogjakarta. Sedekah laut adalah komunitas kebudayaan pantai yang berhubungan dengan Nyi Roro Kidul. Sedangkan Labuhan adalah prosesi mengangkat atau melempar sesaji ke laut.

Madubranta : Apakah sistem patriarki di Jawa menindas kaum wanita?
Pak Prapto  : 
Feminisme atau gender itu tidak berlaku di Jawa. Dalam spiritual perempuan dinomorsatukan oleh orang Jawa. Dalam pergaulan pun perempuan didahulukan atau diutamakan.

Madubranta : bagaimana pendapat anda tentang tari tor-tor yang kabarnya akan dimasukan ke dalam akta wakwarisan nasional Malaysia?
Pak Prapto  : 
Sebaiknya kita mengingatkan saja, bahwa tarian tersebut berasal dari sebuah etnik dan etnik yang menciptakan tarian tersebut ada di Indonesia. Nanti biar orang-orang yang menilai siapa yang salah.

Madubranta : bagaimana cara suatu negara dapat mengklaim suatu kebudayaan?
Pak Prapto  : Dengan proposal yang dapat diuji secara akademik. Jika terbukti secara akademik maka klaim dapat diterima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar