Sultan Agung Anyakrakusuma |
Salah satu hal terpenting dalam primbon adalah penanggalan Jawa. Penanggalan Jawa dimulai pada zaman pemerintahan Sultan Agung Anyakrakusuma yaitu tanggal 1 Sura Taun Alip 1555 atau tanggal 8 Juli 1633 dalam penanggalan Masehi. Sedangkan menurut penanggalan Arab jatuh pada tanggal 1 Sura Taun Alip 1555.
Dalam penyusunan penanggalan Jawa ini terdapat unsur politik dalam pemerintahan Sultan Agung Anyakrakusuma. Sultan ingin membuat negeri Mataram berdaulat penuh dengan melepaskan diri dari VOC dengan membuat tanggalan sendiri. Namun di dalam negeri Mataram masih terdapat perbedaan pendapat mengenai perhitungan tahun antara orang-orang yang menganut kejawen dengan orang pesantren yang mengikuti tahun Arab yang dikenal sebagai Tahun Hijriah. Untuk mempersatukan kedua aliran inilah akhirnya Sultan Agung Anyakrakusuma memadukan kedua perhitungan tahun tersebut.
Nama-nama tahun memakai nama-nama dalam bahasa Arab, sedangkan nama-nama hari disesuaikan dengan bahasa Jawa. Sehingga penanggalan ini benar-benar milik orang Jawa dan bukan hanya milik penganut kejawen ataupun orang pesantren. Kedua belah pihak yang berbeda pendapat ini dapat menerima Tahun yang baru ini dan dinamakan Tahun Jawa oleh Sultan Agung Anyakrakusuma.(PDS)
1. Penanggalan Jawa 120 Tahun Kurup Asapon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar