Social Icons

Pages

Senin, 03 September 2012

Harmonisasi Budaya dan Agama dalam Arsitektur Gereja Ganjuran


Gereja Ganjuran Berarsitektur Gaya Joglo
Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pembangunan gereja dimulai sekitar tahun 1924 atas prakarsa Joseph dan Julius Smutzer. Dua bersaudara kebangsaan Belanda pemilik Pabrik Gula Gondang Lipuro, Bantul. Setelah peresmiannya pada tahun 1930, gereja katolik ini sempat hancur akibat gempa yang melanda Yogyakarta tahun 2006 silam. Kemudian dilakukan renovasi tanpa menghilangkan unsur budaya Jawa dalam arsitektur bangunan.

Bentuk bangunan Gereja Ganjuran menunjukan keharmonisan antara budaya Jawa dengan agama Kristen Katolik. Atap gereja berbentuk limasan, seperti atap rumah joglo. Bangunan gereja yang mengadopsi bentuk rumah tradisional khas Jawa Tengah ini memang tidak hanya Gereja Ganjuran. Banyak gereja lain yang juga berbentuk rumah joglo, salah satunya Gereja St. Fransiskus di Cilandak Jakarta Selatan.

Selain atap bangunan, unsur budaya Jawa lainnya terlihat dari bangunan candi yang berada di sebelah kiri gereja. Candi tersebut tidak hanya difungsikan sebagai penghias kompleks gereja, tetapi juga sebagai tempat ibadah. Terdengar pula alunan musik gamelan yang mengiringi para umat ketika beribadah. Keunikan lain terletak pada patung-patung yang terdapat di dalam kompleks gereja. Patung-patung malaikat yang ada di sana mengenakan pakaian wayang orang. Demikian halnya dengan patung Bunda Maria. Patung Yesus juga mengenakan pakaian tradisional khas Raja Jawa dengan tangan menunjuk ke hati. Salah satunya sebagai penunjuk nama gereja, Gereja Hati Kudus Yesus.

Hal ini mengingatkan kepada kerusuhan yang pernah terjadi di Indonesia. Pertikaian berlatarbelakang budaya dan agama. Kebenaran budaya diadu dengan kebenaran agama. Belajar dari Gereja Ganjuran di Bantul, jika budaya dan agama bisa berjalan dengan harmonis, kenapa harus dipertentangkan? (RN)

Foto: wikipedia
Referensi: yogyes.com & wikipedia  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar