Social Icons

Pages

Selasa, 20 Maret 2012

Kedudukan Dukun dalam Masyarakat Jawa


Ilustrasi dari taaristayasa.wordpress.com

Dukun adalah sebutan umum bagi tenaga penyembuh yang terdapat dalam masyarakat Indonesia yang bersumber dari dalam kebudayaan itu (Boedihartono 1980:2). Pengertian dukun menurut Kamus Besar bahasa Indonesia adalah “orang yang pekerjaannya menolong orang susah dan sakit, mengobati, memberi jampi-jampi dan mantra, konon, diantaranya melakukan kegiatan lewat kemampuan tenaga gaib”. Berdasarkan pengertian dukun yang dipaparkan oleh Boedihartono, disimpulkan dukun tidak hanya dalam konsep masyarakat Jawa, melainkan konsep masyarakat Indonesia umumnya. Namun, artikel ini akan membahas mengenai peran dukun dalam konsep masyarakat Jawa.
            Seperti dokter, dukun mempunyai keahlian masing-masing, seperti dukun bayi, dukun patah tulang, dukun petungan, dan dukun perewangan. Sebuah jurnal online memuat relevansi pemilihan dukun dalam proses persalinan[1], disebutkan pemilihan dukun dalam proses persalinan menjadi salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia. Kecenderungan pemilihan dukun disebabkan adanya jampi-jampi atau doa-doa yang disampaikan sebelum persalinan[2]. Pemanfaatan dukun bayi merupakan salah satu contoh peran dukun dalam kehidupan masyarakat.
            Dalam pandangan dunia Jawa, slametan merupakan ritus terpenting bagi masyarakat Jawa (Franz Magnis, 1991:88). Slametan diadakan setiap peristiwa penting dalam kehidupan, seperti kehamilan, kelahiran, perkawinan, dan sunatan. Bagi orang Jawa, kenyataan selalu berhubungan erat dengan alam gaib dan alam kenyataan diresapi oleh alam gaib. Alam gaib dinyatakan dalam kekuatan-kekuatan yang tidak terlihat, sering disebut roh-roh. Masyarakat Jawa percaya bahwa sakit dan kecelakaan disebabkan oleh kekuatan-kekuatan atau roh-roh. Guna menyesuaikan diri dengan kekuatan gaib dan agar kekuatan gaib tersebut berkenan, dipasang berbagai sesajen untuk menjamin keadaan slamet setiap peristiwa kehidupan. Oleh karena itu, slametan dianggap penting dalam kehidupan masyarakat Jawa. [3]
           Untuk menyelaraskan kekuatan gaib, diperlukan orang yang mampu (mumpuni) mengendalikan dan mengkordinasikan kosmos. Tidak mengherankan dalam masyarakat tradisional Jawa, dukun masih berperan aktif dan menjadi favorit tiap peristiwa kehidupan seperti melahirkan dan pernikahan.          


[1] journal.ui.ac.id/upload/artikel/641-1297-2-PB.pdf
[2] Ibid.
[3] Suseno, Franz Magnis.1991.Etika Jawa. Jakarta:Gramedia

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus